SDN Margorejo III/405 Surabaya kembali menunjukkan komitmennya terhadap pendidikan lingkungan dan keberlanjutan melalui program pertanian hidroponik yang melibatkan siswa secara aktif. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman praktis kepada siswa tetapi juga menanamkan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan dan kemandirian.
Apa Itu Hidroponik?
Hidroponik adalah metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam. Sebagai gantinya, tanaman ditanam menggunakan air yang telah diberi nutrisi esensial. Metode ini sangat cocok untuk diterapkan di daerah perkotaan seperti Surabaya, di mana lahan terbatas menjadi tantangan.
Dalam program hidroponik di SDN Margorejo III/405, siswa diperkenalkan pada teknik menanam selada secara hidroponik. Selada dipilih karena merupakan salah satu tanaman yang mudah ditanam dan memiliki waktu panen yang relatif singkat, sehingga siswa dapat dengan cepat melihat hasil dari usaha mereka.
Proses Menanam Selada Hidroponik
Persiapan Alat dan Bahan: Siswa belajar menyiapkan alat seperti pipa paralon, pompa air, dan wadah nutrisi. Benih selada, larutan nutrisi hidroponik, dan rockwool sebagai media tanam juga disediakan.
Penyemaian: Benih selada disemai pada media rockwool yang telah dibasahi. Setelah 5-7 hari, bibit yang telah tumbuh dipindahkan ke instalasi hidroponik.
Pemeliharaan: Siswa secara bergantian memantau kadar air dan nutrisi, serta memastikan bahwa instalasi berjalan lancar. Mereka juga diajarkan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar instalasi.
Panen: Setelah 4-5 minggu, selada siap dipanen. Momen panen ini menjadi puncak dari seluruh kegiatan, di mana siswa dapat merasakan hasil kerja keras mereka.
Panen Selada: Pengalaman Tak Terlupakan
Pada hari panen, suasana SDN Margorejo III/405 penuh dengan semangat dan kegembiraan. Siswa dengan antusias memanen selada yang telah mereka rawat selama berminggu-minggu. Kepala Sekolah SDN Margorejo III/405, Bapak Moh. Bisri, S.Pd., menyampaikan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan edukasi praktis kepada siswa sekaligus mendukung program pemerintah dalam mewujudkan pendidikan berbasis lingkungan.
"Kami ingin siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktek nyata tentang bagaimana menjaga lingkungan dan menciptakan sesuatu yang bermanfaat dari sumber daya yang ada," ujar beliau.
Manfaat Program Hidroponik di Sekolah
Edukasi Lingkungan: Siswa belajar tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan teknologi ramah lingkungan.
Pengembangan Keterampilan: Program ini melatih keterampilan praktis, seperti bercocok tanam, pemecahan masalah, dan kerja tim.
Pola Hidup Sehat: Siswa diajarkan pentingnya konsumsi sayuran segar untuk kesehatan.
Harapan ke Depan
Dengan suksesnya program ini, SDN Margorejo III/405 berharap dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain di Surabaya untuk mengadopsi kegiatan serupa. Selain itu, sekolah berencana untuk memperluas jenis tanaman hidroponik yang dibudidayakan, seperti bayam dan kangkung, agar siswa memiliki pengalaman yang lebih beragam.
Program hidroponik ini membuktikan bahwa pendidikan lingkungan dapat diintegrasikan dengan cara yang menyenangkan dan bermanfaat, memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi siswa di masa depan.
Komentar
Posting Komentar